Wednesday, August 29, 2007

JAJANAN SOLO

MAKANAN dari Solo banyak juga yang unggul dan diminati para pendatang atau wisatawan lokal yang singgah di kota ini dalam perjalanan.

Makanannya berselera lembut dan tidak tajam bumbunya. Contohnya adalah timlo solo, nasi liwet, dan tengkleng yang setara dengan gulai di Sumatera, namun bumbu rempahnya tidak tajam.

Makanan manis banyak digemari seperti serabi solo yang terkenal sehingga pedagang serabi solo sudah berani membuka usaha di Jakarta.

Selain itu, juga banyak industri makanan untuk oleh-oleh khas daerah Solo, seperti abon, serundeng, aneka keripik, intip goreng, dan lain-lain.

Makanan jajanan di Solo masih relatif murah, baik makanan oleh-oleh yang jenisnya sangat banyak ataupun di restoran dan rumah makan. Jadi, dengan harga sesuai, kita dapat puas menikmati. Jangan lupa singgah mencari makanan kalau melewati Solo.

Nasi Liwet

Nasi Liwet banyak dijumpai di daerah Nonongan dan Solo Baru, depan Atrium. Seperti halnya nasi gudeg Jogja, nasi liwet ini menjadi makanan khas Solo. Bahannya adalah beras yang dimasak dengan tambahan santan dan kaldu ayam, membuat nasi terasa gurih dan lezat, disajikan dengan tambahan telur rebus, suwiran ayam, kumut (kuah santan yang dikentalkan), sayur jipan yang dimasak pedas (disambal goreng). Cocok pula ditambah usus ayam rebus, ati, atau ampela rebus. Disini nasi liwet tidak disajikan dengan piring, melainkan menggunakan daun pisang yang dipincuk.

Abon Sapi

Salah satu oleh-oleh khas Solo adalah Abon Sapi, abon yang terbuat dari daging sapi asli dengan rasa manis dan halus cacahannya.

Intip

Intip yaitu kerak nasi, biasanya berbentuk bulat, terbuat dari kerak nasi yang digoreng kering, dengan diatasnya ditambah gula merah untuk rasa manis dan untuk rasa asin cukup ditambah gula sewaktu diolah.

Srabi

Kue yang satu ini memang tak lekang oleh masa. Beda dengan serabi biasa yang dilengkapi saus santan dan gula merah, serabi solo tak memakai saus karena rasanya yang sudah manis. Aroma dan harumnya benar-benar menggelitik selera. Tekstur yang lembut rasanya yang manis gurih sangat menggugah selera. Membuatnya pun cukup mudah. Bahan dasarnya adalah tepung beras dan tepung terigu yang digoreng diatas wajan kecil khusus, dan ditambah santan dan pemanis lainnya tergantung dari rasanya. Serabi yang terkenal di Solo yaitu serabi Notosuman dengan 3 rasa : putih (santan), coklat, dan pisang.

Tengkleng

Tengkleng merupakan salah satu makanan yang diminati di Solo, semacam sup, berbahan dasar daging kambing. Bumbu utamanya adalah santan, dimasak / digulai dengan bumbu-bumbu tradisional lainnya seperti jahe, kunyit, lengkuas, ketumbar, gula merah, bawang merah, bawang putih, serta bumbu-bumbu lainnya. Disajikan panas dan berkuah

Timlo Solo

Timlo Solo banyak dijumpai di daerah sekitar Pasar Gedhe. Semacam soto, tetapi dengan bahan-bahan yang berbeda tentunya. Disajikan panas dengan kuah dari kaldu ayam, isinya irisan gayam (kulit lumpia), telur kecap, rempelo ati, dan potongan daging ayam, ditaburi bawang goreng.







Pasar Klewer Pusat Grosir Kain Terbesar di Indonesia


Pasar Klewer merupakan pusat pasar dimana sebagian besar aktivitas warga Solo berpusat disana. Dari pakaian atau tekstil yang mendominasi, makanan, sampai ke pernak pernik perhiasan dijual disana. Letaknya berdekatan dengan Keraton Solo dan alun-alun, sehingga hampir setiap hari daerah ini tak pernah sepi dari hiruk pikuknya jalan.



Semenjak dibangun pada 1970, perkembangan Pasar Klewer Solo bagaikan anak panah yang terlepas dari busurnya. Melesat untuk kemudian menjadi pasar tekstil yang besar. Bahkan, mungkin salah satu yang terbesar di Indonesia.Karena itu tak mengherankan bila kini, menurut data dari Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) dan Dinas Pasar Klewer, jumlah pedagang di pasar tersebut adalah 1.467 pedagang. Hebatnya lagi, dari jumlah pedagang sebanyak itu, uang yang berputar setiap harinya (transaksi berjalan) Rp 5 miliar - Rp 6 miliar.

Sementara per tahunnya, pasar tersebut menghasilkan pendapatan dari retribusi Rp 3 miliar. Jumlah yang cukup besar, karena jika dikalkulasi, jumlah pendapatan retribusi itu telah memenuhi hampir 5% RAPBD Kota Surakarta 2004 dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp 53.546.938.996.Bukan hanya itu, selain mendukung perekonomian daerah, keterkenalan Klewer sebagai pusat perdagangan tekstil juga turut mendukung dunia pariwisata di Kota Solo. Terbukti,

Artikel Keren